Kilasborneo.com – Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah pada akhir Juni 2023 mendatang, Pemkab Kutai Timur telah melaksanakan serangkaian giat untuk memastikan ketersediaan serta kelayakan kesehatan hewan ternak.
Menurut data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, kebutuhan hewan kurban kali ini akan meningkat dibanding sebelumya. Pada 2022 lalu, kebutuhan itu mencapai 1.696 ekor sapi dan 409 ekor kambing.
“Sekitar 2 atau 1 minggu sebelum hari H kami seperti biasa akan melakukan tes antemortem dan di hari H dilakukan tes post mortem di masjid-masjid,” ungkap Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Antonius Kurniawan Dewantoro, Selasa (30/5/2023).
Sementara itu, dokter hewan DTPHP Kutim, Cut Meutia menyebutkan jumlah hewan kurban di Kutai Timur dipastikan meningkat ketimbang tahun 2022 lalu.
Di mana kata dia, jumlah hewan kurban tahun lalu diantaranya sapi sebanyak 1.696 ekor, kambing sebanyak 409 ekor, dan domba sebanyak 1 ekor, di mana dari 18 kecamatan di Kutim yang dihimpun hanya 17 kecamatan, kecuali Kecamatan Sangkulirang.
Ia meyakini bahwa jumlah tersebut akan meningkat pada kurban di Hari Raya Idul Adha tahun 2023 ini, sebab sudah ada kelonggaran soal penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Pasti meningkat dari pada tahun lalu, soalnya tahun lalu kan terbatas karena PMK, sekarang sudah longgar jadi pasti meningkat sedikit banyaknya,” imbuhnya.
Disisi lain, pihaknya juga terus berupaya melakukan vaksinasi PMK untuk sapi yang diproduksi oleh peternak lokal Kutai Timur, tujuannya agar terbentuk imunitas atau kekebalan terhadap PMK di Kutai Timur.
Katanya, dari 15 ribu ekor sapi yang akan divaksin, sudah ada 7 ribuan ekor sapi yang divaksin dosis pertama.
“Kita sudah sampai dosis ketiga tahun ini, tahun lalu dosis pertama ada 7 ribuan sudah kami vaksin,” pungkasnya. (*)
Editor : Qadlie Fachruddin
Leave a Reply