Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang berkomitmen penuh listrik menjadi pembangunan wajib

KILASBORNEO.Com – Pelayanan infrastruktur dasar terutama listrik terus digeber Pemkab Kutim hingga ke desa-desa pedalaman. Di bawah kepemimpinan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang berkomitmen penuh listrik menjadi pembangunan wajib di dalam program “Menata Kutim Sejahtera untuk Semua”. Kali ini Pemkab Kutim langsung kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan listrik dasar untuk masyarakat Desa Melan langsung terang benderang 24 jam. Penyalaan perdana listrik secara simbolis dilakukan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di salah satu rumah warga di Desa Melan Kecamatan Long Mesangat didampingi Kepala DPMDes Kutim Yuriansyah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum, Camat Long Mesangat Rafichin, Kepala Desa Melan Haidir Lemansyah hingga Perwakilan Manajemen PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Fikri Dwi Novari belum lama ini.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pun mengucapkan selamat kepada warga Desa Melan yang kini sudah menikmati listrik 24 jam.“Manfaatkan listrik sebaik-baiknya khususnya untuk anak-anak kota dapat terbantu dengan belajar dengan adanya penerangan, warga juga bisa mendapatkan informasi berita dan sejumlah hal lainnya seperti menunjang aktivitas perekonomian warga. Gunakan listrik seefisien mungkin dan tetap waspada serta dipantau rumahnya jika ada hal-hal yang patut dicurigakan yakni seperti ada korsleting listrik,” urainya.

Ia menambahkan kepada perusahaan PT CSA yang sudah membantu akses jaringan listrik PLN masuk ke Desa Melan. “Alhamdulillah berkat bantuan PT CSA membantu dengan memotong pohon sawit dan memindahkan pohon untuk melancarkan akses jaringan PLN, jadi ini lebih memudahkan PLN memasang jaringan. Nah, saya harap dengan dipasangnya jaringan rendah PLN di desa ini, warga tidak boleh meminta ganti rugi beda dengan jaringan tinggi seperti Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet), nah itu baru ada ganti ruginya. Intinya yang penting, di Desa Melan sudah disetrum listrik karena butuh menunggu waktu lama hampir 30 tahunan, ini pembuktian Pemkab Kutim terus melancarkan akses jaringan listrik di semua kecamatan di Kutim,” tegasnya. Selanjutnya, ia berterima kasih khusus untuk PLN, pasalnya komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah terus berjalan klop.

“PLN dengan kewajiban memberikan listrik kepada masyarakat sudah membuat agenda pemasangan jaringan listrik seluruh Kutim dan termasuk hari ini penyalaan formal sudah dinyalakan, padahal sebelumnya listrik di Desa Melan sudah masuk sebulan yang lalu. Kita bersyukur, listrik tidak ada lagi yang nyala sampai 6 jam atau 12 jam, nah ini langsung full 24 jam. Jadi tidak ada, jam 6 sore nyala, jam 6 pagi habis, tidak seperti itu lagi langsung 24 jam,” terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Melan Haidir Lemansyah melaporkan lika-liku dimana impian selama ini dari zaman orde baru sampai reformasi program tersentuh yaitu listrik akhirnya terwujudkan di tahun 2023 ini.

“Ya mungkin sekitar 30 tahunan kita baru bisa menunggu listrik di desa kami. Alhamdulillah terima kasih kepada PLN sudah bisa menerangi desa kami dan tentunya menambah semangat kehidupan warga untuk beraktivitas meningkatkan perekonomian lebih bergeliat,” jelasnya. Haidir juga bersyukur dengan ada masuknya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim berimbas kepada daerahnya walaupun di pelosok pedalaman. “Listrik masuk di Desa Melan, ini juga ada imbasnya dari IKN di Kaltim. Akhirnya tahun ini kita bisa bernapas lega sudah ada listrik di desa kami. Warga Melan dengan jumlah KK sebanyak 210 yang ada di 7 RT dengan mayoritas petani mengucapkan terima kasih sekali lagi untuk Pemkab Kutim dan PLN sudah mewujudkan listrik terang benderang di Desa Melan setelah menunggu puluhan tahun dengan menggunakan genset dengan solar yang memakan biaya lebih boros,” ucapnya.

Senada, Perwakilan Manajemen PLN UP3 Fikri Dwi Novari mengutarakan jika jaringan menengah listrik PLN menyuplai di Desa Melan ada sepanjang 6,3 kilometer KMS sirkuit dan untuk jaringan rendahnya sepanjang 4 kilometer KMS. PLN dalam hal ini sudah membangun 2 gardu trafo.

“Masing-masing kapasitas gardu ini yakni berkekuatan 50 KPA dan 100 KPA. Untuk total pelanggan di Desa Melan, saat ini sudah ada 69 pelanggan,” terangnya. Ia menambahkan, jika pihaknya sempat terganggu karena adanya permasalahan teknis untuk menyuplai listrik di Desa Melan. Namun dengan adanya kegigihan dan komitmen di lapangan, program masuk listrik PLN di Desa Melan lancar dengan dukungan koordinasi Pemkab Kutim, Pemerintahan Kecamatan Long Mesangat, Pemerintahan Desa Melan dan dibantu stakeholder. “Harapan kami setelah adanya listrik di Desa PLN, dapat mengefesiensi pengeluaran rumah tangga biaya tinggi dan konsumsi BBM solar untuk genset, kedua yaitu dapat meningkatkan produktivitas masyarakat serta menggerakkan roda perekonomian warga. Tidak lupa, saya mengingatkan dengan memohon bantuan warga Melan serta stakeholder untuk menjaga fasilitas keutuhan jaringan PLN ini sehingga keadaan suplai aman pemakaiannya juga bisa lebih maksimal. Dan jika ada keluhan atau ada yang ingin ditanyakan bisa melapor ke kami dengan nomor hotline 123 serta bisa juga di era digitalisasi ini menggunakan aplikasi New PLN Mobile,” jelasnya.(ADV)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.