Kilasborneo.com – Pemkab Kutai Timur (Kutim) telah meluncurkan program beasiswa melalui APBD 2024 sebesar Rp 21,75 miliar. Jumlah tersebut dialokasikan untuk pelajar jenjang SD-SMP.
Namun demikian, belum semua warga usia sekolah masuk ke dalam data penerima beasiswa Kutim. Mayoritas di antara mereka yang bertempat tinggal di pedalaman terkendala jaringan internet.
Anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan mengatakan, beasiswa Kutim yang masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat dikarenakan keterbatasan internet dan pelayanan teknologi.
“Mudah-mudahan kedepannya persoalan teknologi ini bisa di cari mekanismenya yang lebih memudahkan lagi, seperti pendaftarannya bisa dilakukan di sekolah masing-masing sehingga langsung di verifikasi untuk mereka yang memang layak menerima,” katan Agusriansyah, Sabtu (11/5/2024).
Dia mengatakan, pengajuan beasiswa tersebut bisa saja dilakukan secara manual, tapi karena keperluan database, akses internet tetap diperlukan.
Terkait isu nepotisme dalam penerimaan beasiswa, Agusriansyah mengatakan bahwa stigma tersebut perlu pembuktian. Sebab pemberian beasiswa itu harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
“ Yang pasti beasiswa ini terbuka untuk umum, siapa saja bisa mendaftar,” pungkasnya.(ADV)
Leave a Reply