Kilasborneo.com – Diiketahui hingga saat ini sejumlah wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum tersentuh aliran listrik dan air bersih, seperti yang terjadi dibeberapa kecamatan pedalaman. Kutim dengan luas wilayah memiliki sebanyak 18 Kecamatan baru baru ini.
Belum lama ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Leni Angriani melakukan pengecekan di wilayah tersebut. Menurutnya, kebutuhan dasar ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah guna memenuhi taraf kehidupan masyarakat kutim yang sejahtera.
“Beberapa waktu lalu kami sempat melakukan pengecekan di beberapa pelosok selamatiga hari. Di sana penduduk hanya menikmati listrik hingga jam 10 malam,” ujarnya belum lama ini.
Dengan luas wilayah, 18 kecamatan ini juga menjadi faktor lambatnya pemerataan pembangunan di Kutim.
“Pemenuhan listrik dan air bersih merupakan salah satu program merdeka. Hal ini tentu menjadi desakan kami sebagai legislatif agar pemerintah segera mengambil langkah,” tegas anggota Komisi B DPRD Kutim itu.
Agar seluruh masyarakat Kutim dapat merasakan listrik dan air bersih, ia sebagai perwakilan rakyat berkomitmen akan memperjuangkan hak dan kebutuhan warga pelosok tersebut.
“Data keseluruhannya belum ada. kami harus ada data terlebih dahulu. Setelah itu para perwakilan rakyat dari dapil masing-masing harus berpartisipasi untuk mewujudkan listrik dan air bersih yang prima untuk dinikmati masyarakat pelosok,” ungkapnya.
“Sebagai perwakilan rakyat tentu harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat yang telah memilih sebagai perwakilan rakyat di parlemen,” tutupnya. (ADV)
Leave a Reply