Dua Kepala Dinas Tak Hadir RDP dengan DPRD Kutim, Ini Kata Arfan dan Asti Mazar

Kilasborneo.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Rapat Dengar Pendapat membahas progres penyerapan anggaran tahun 2024, di Ruang Hearing DPRD Kutim, Senin (10/06/2024).

Dalam RDP yang diagendakan itu, seharusnya tiga pimpinan perangkat daerah (PD) yang dipanggil yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim), dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Namun yang hadir hanya Kepala Dispora Kutim. Dari Dinas PUPR dan Perkim yang datang hanya perwakilan.

Usai RDP, Wakil Ketua II DPRD Kutim H. Arfan menjelaskan bahwa ketidakhadiran Kadis Perkim karena jadwalnya bertabrakan dengan kegiatan di luar daerah. Sedangkan Kadis PUPR berhalangan lantaran sakit.

“Kalau Kadis Perkim saat ini ada di Samarinda, dalam kegiatan kerjaan di provinsi. Kalau Kadis PUPR katanya sakit,” ucap Arfan.

Legislator Partai Nasdem itu juga mengungkapkan dari hasil RDP, kendala yang dihadapi Dinas Perkim dalam penyerapan anggaran, karena adanya pergeseran anggaran yang memakan waktu hampir satu bulan.

“Alhamdulillah, informasinya tadi dari perwakilan Dinas Perkim bahwa habis lebaran program yang di rencanakan Dinas Perkim sudah bisa berjalan. Di Perkim ada kurang lebih 1000 paket yang di rencanakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar menegaskan pihaknya akan memanggil ulang Kadis PU yang tidak sempat hadir mengikuti RDP, karena berhalangan sakit.

“Kita minta Dinas PUPR untuk pertemuan kembali dan harus dihadiri oleh kepala dinasnya langsung. Kami juga meminta Kadis PUPR membawa data-data yang diperlukan untuk memberi jawaban terkait sejauh mana progres penyerapan anggaran yang dilakukan Dinas PUPR,” tegasnya.

Politisi Partai Golkar itu mengungkapkan dasar pemanggilan ulang Kadis PUPR, untuk mempertanyakan terkait proyek Multiyears Contrac (MYC) yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat tentang progres pekerjaannya.

“Kami akan minta Kadis PUPR untuk mempresentasikan progres MYC itu sudah sampai dimana. Karena ada 18 item pekerjaan MYC dan 6 lainnya menjadi sub bidang yang mengundang banyak pertanyaan-pertanyaan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rencana pemanggilan kembali Kadis PUPR akan diagendakan setelah lebaran (Idul Adha).

“Proyek MYC ini tentunya jadi pertanyaan-pertanyaan media kan, saya, Ketua DPRD, Wakil Ketua II dan bahkan anggota DPRD mempertanyakan sudah sampai mana progresnya. Makanya kami sendiri belum bisa memberikan jawaban, karena Dinas PUPR belum memberikan data-data yang dibutuhkan,” tutupnya.(ADV)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published.