KILASBORNEO.Com – Guna menciptakan lingkungan yang inklusif, dimana setiap warga dapat hidup berdampingan dengan rasa saling hormat dan toleransi. Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menyuarakan untuk memperkuat kerukunan antar beragama di wilayah sebagai salah satu pilar utama dalam membangun Kutim yang lebih baik.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Kutim di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Kamis (30/11).
Lebih lanjut ia menyebut, pentingnya kerukunan antar beragama sebagai kekuatan yang mampu menyatukan masyarakat Kutim. Ia juga menekankan bahwa dalam rangkaian membangun daerah ini, harmoni antar umat beragama menjadi fondasi yang kokoh untuk kemajuan bersama.
“Karena program Kutai Timur sejak 2005 sampai sekarang itu ada satu program yang terus digulirkan dan itu menjadi andalan Kutai Timur yaitu Da’i Pembangunan dan Kerohaniawan pembangunan. Mereka ada dimana-mana, dalam kerangka membangun dan membersamai masyarakat dengan pesan-pesan keagamaan pada masing-masing agama,” terangnya.
Terakhir ia menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan persatuan. Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
“Sehingga ini penting menurut pemerintah karena ini bagian program yang kita laksanakan saat kita membangun Kutai Timur pada awal Kutai Timur berdiri,” ucapnya.
Dengan ini Pemkab Kutim akan terus mendukung upaya-upaya yang mempromosikan kerukunan antar beragama dan memastikan bahwa setiap warga merasa dihargai dan dilibatkan dalam pembangunan daerah. Dengan harapan, semangat kebersamaan dan gotong royong antarwarga dapat terus berkembang, mengukuhkan Kutai Timur sebagai tempat yang inklusif, harmonis, dan maju. (ADV)
Leave a Reply